Ketika Yang Terbuang Masih Juga Diberkati (Kej. 36:6-8)

Ketika Yang Terbuang Masih Juga Diberkati (Kej. 36:6-8)

Apakah Anda pernah mendengar nama Jim Bakker? Dia adalah seorang penginjil TV yang sangat terkenal di Amerika di era ’70 hingga ’80-an. Namun, pelayanannya runtuh saat dia terjerat skandal keuangan dan seks, lalu dijatuhi hukuman penjara. Setelah itu dia dijauhi oleh masyarakat Kristen dan media. Dia menjadi simbol kegagalan pemimpin rohani.

Sumber: amazon.com

Di kemudian hari, dia megaku bertobat dan menulis buku I Was Wrong (Saya Bersalah). Jika pertobatannya sungguh-sungguh—karena Tuhan melihat hati—saya percaya ada pengampunan dan pemulihan Tuhan. Namun tetap saja kekeliruan yang dilakukannya membuatnya kehilangan berkat-berkat rohani yang akan dia peroleh andaikata dia setia sepanjang pelayanannya.

Apa yang ditunjukkan dalam kehidupan  Jim Bakker ini mengingatkan saya pada Esau. Menurut hukum Yahudi, sebagai anak sulung, Esau berhak mendapat hak kesulungan. Namun karena dia lebih memilih “kenikmatan sesaat”, maka dia kehilangan haknya itu (baca: Kej. 25:29-34). Tidak hanya itu, Esau juga mempermalukan nama keluarganya karena menikahi perempuan Kanaan, yang tidak mengenal Tuhan (Kej. 26:34-35).

Esau dapat dikatakan sebagai simbol orang yang tidak memedulikan hal-hal rohani. Penulis surat Ibrani sampai mengatakan Esau mempunyai nafsu yang rendah (Ibr. 12:16). Sama sekali bukan seorang tokoh yang patut diteladani.

Walaupun demikian, jika kita melihat perkembangan kehidupan Esau selanjutnya, tampaknya dia meraih kesuksesan di dunia. Di dalam Kejadian pasal 36 ini diceritakan bahwa Esau memiliki beberapa istri, keturunan yang besar, serta harta benda yang banyak. Setelah pindah dari Kanaan, karena harta dan keturunannya sangat banyak, dia kemudian menempati tanah di pegunungan Seir, yang kemudian dikenal dengan Edom (36:1, 8). Tahukah Anda bahwa Raja Herodes di zaman Tuhan Yesus juga berasal dari wilayah Edom? Keturunannya yang jauh pun masih diberi berkat jasmani oleh Tuhan.

Dari kehidupan Esau ini, kita melihat bahwa Allah adalah pribadi yang penuh kasih. Walaupun Esau menolak sehingga gagal mendapat berkat-berkat rohani, Allah tetap melimpahkan berkat-berkat jasmani kepadanya. Hal ini tepat seperti pernyataan Tuhan Yesus bahwa Allah tetap bermurah hati kepada orang-orang yang menolak-Nya (“memberikan matahari dan menurunkan hujan juga bagi mereka”; Mat. 5:45).

Jika demikian, apakah kita boleh menjadi orang Kristen yang asal-asalan? Hanya mengejar hal-hal duniawi tanpa peduli dengan hal-hal rohani? Tentu tidak! Kisah hidup Esau, juga Jim Bakker, memberikan pelajaran kepada kita tentang konsekuensi. Allah memang kasih, tetapi sekaligus adil. Esau tetap tidak mendapat berkat rohani walaupun dia menyesal sampai mencucurkan air mata (Ibr. 12:7). Lagipula, apalah artinya kesuksesan di dunia yang sebenarnya fana ini, jika kita gagal di hadapan Tuhan? Maka, marilah kita yang telah diberi kesempatan menerima kasih karunia Tuhan, mempersembahkan hidup yang terbaik kepada-Nya. Amin.

REFLEKSI

Seberapa dalam kita akan menikmati berkat Tuhan bergantung pada seberapa penuh kemenangan Tuhan yang terjadi dalam diri kita (A.W. Tozer)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja berkat Tuhan yang hilang jika seorang Kristen puas dengan kehidupan rohani yang “suam-suam kuku”?
  2. Bagaimana kita bisa menjadi seorang Kristeng yang semakin sungguh-sungguh?

REFERENSI AYAT ALKITAB

6 Kemudian Esau meninggalkan Yakub dan pergi ke negeri lain membawa semua istrinya, anaknya dan semua orang yang ada di rumahnya, bersama dengan segala ternak dan harta benda yang telah diperolehnya di Kanaan. 7 Esau berpisah dari Yakub karena harta mereka terlalu banyak sehingga mereka tak dapat hidup bersama. Lagipula di negeri yang mereka diami itu tidak ada cukup makanan untuk ternak mereka yang sangat banyak itu. 8 Maka Esau yang juga dinamakan Edom, menetap di daerah pegunungan Seir. (Kej. 36:6-8, BIMK)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *